STAKEHOLDER YANG BERPERAN DALAM PEMBERANTASAN PENYAKIT MALARIA DAN PD3I
Diseminasi adalah suatu kegiatan yang ditujukan kepada kelompok target atau individu agar mereka memperoleh informasi, timbul kesadaran, menerima, dan akhirnya memanfaatkan informasi tersebut.
Survailans Epidemiologi merupakan suatu rangkaian kegiatan pengamatan yang terus menerus, sistematik, dan berkesinambungan mengenai distribusi penyakit, kondisi yang memperbesar resiko penularan, dan masalah –masalah kesehatan lainnya dengan melakukan pengumpulan data, analisis, interpretasi dan penyebaran interpretasi yang selanjutnya dapat dilakukan tindak lanjut perbaikan atau intervensi. Data surveilans dapat digunakan sebagai input dalam perencanaan kesehatan di suatu wilayah tertentu. Kebijakan pemerintah mengenai surveilans dapat diadikan dasar bahwasanya dalam pelaksanaan surveilans dibutuhkan kerjasama yang baik lintas-sektoral sehingga dapat menunjang kegiatan survailans tersebut. Peran stake holder sangat penting kaitannya dengan kegiatan surveilans epidemiologi.
Stakeholder di setiap daerah berbeda-beda walaupun menangani penyakit yang sama. Hal ini disebabkan faktor-faktor seperti demografi, kasus kejadian dan lain sebagainya. Adapun secara umum stakeholder yang berperan penting adalah sebagai berikut:
A. MALARIA
1. Masyarakat
Setiap penduduk berkewajiban untuk melaporkan kepada Pemdes atau Petugas Kesehatan setiap ada pendatang yang menginap di desa, menggunakan pelindung diri dari gigitan nyamuk, melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk, melaporkan penderita, dan seterusnya. masyarakat disarankan untuk menggunakan kelambu, memasang kawat kasa pada ventilasi rumah, memakai obat anti nyamuk, tidak begadang di luar rumah saat malam hari. Selain itu tidak menggantungkan pakaian di rumah serta menjaga kebersihan diri agar tidak timbul bau badan.
2. Tokoh Agama
Mengkampanyekan upaya-upaya yang mendorong warga untuk ikut aktif berpartisipasi dalam pemberantasan sarang nyamuk melalui mimbar-mimbar agama yang mereka hadiri. Sebab melalui kharisma dan ceramah para tokoh agama tersebut, pesan yang disampaikan akan mudah diterima oleh masyarakat .
3. Dinas Kesehatan
Terus menyampaikan himbauan dan menjelaskan berbagai langkah untuk mengantisipasi berjangkitnya penyakit yang disebabkan nyamuk tersebut, mulai dari menjaga kebersihan lingkungan, menimbuh kaleng bekas, ban-ban bekas dan menguras bak air setiap dua hingga tiga hari sekali, dan bagi yang memiliki binatang perliharaan seperti burung dan sejenisnya yang menyediakan air, agar selalu diganti, disamping melakukan penyuluhan langsung kepada masyarakat, membuat poster, sepanduk dan liplet yang bisa didapat masyarakat dengan mudah, sehingga masyarakat memahami dan dapat terhindar dari penyakit menular ini.
Melakukan penatalaksanaan dan pengobatan kasus malaria, pengobatan menggunakan antemisinin combination therapy (ACT), penyemprotan rumah/Indoors Residual Spraying, pembentukan pos malaria desa, penyediaan sarana bahan laboratorium dan obat-obatan, pembagian kelambu anti nyamuk, peningkatan kualitas SDM, dan melakukan pemberantasan tempat perinduan nyamuk dan pengendalian hayati, screening, memeriksa darah ibu hamil jangan sampai ada ibu hamil yang darahnya mengandung parasit malaria, karena ini sangat berbahaya, dapat mengakibatkan anemia berat, kemudian berdampak kepada bayi yang dikandungnya yaitu bisa mengakibatkan berat bayi yang dikandungnya berat badannya rendah atau lahir mati atau menular pada janin.
4. Bagian program promosi kesehatan pada dinas kesehatan
Berperan memberi informasi kepada pihak-pihak terkait seperti puskesmas dan rumah sakit tentang pentingnya menjaga kebersihan dan pentingnya 3M+1 agar terhindar dari penyakit malaria
5. Pemerintah Provinsi
Menemukan aktif penderita di daerah-daerah yang sulit dijangkau pelayanan kesehatan, mensurvei masyarakat di desa daerah indemis tinggi untuk melihat dan mengobati pada penderita yang dinyakan positif, pemenegakkan diagnosis malaria melalui pemeriksaan mikroskopis, yang bertujuan untuk memastikan penderita benar-benar menderita malaria, sehingga pengobatannya bisa cepat dan tepat, karena selama ini setiap orang yang mengalami demam tinggi, menggigil, yang berulang lantas diberikan obat malaria dan diberikan obat malaria, ternyata yang bersangkutan tidak menderita malaria tetapi menderita demam berdarah atau yang lainnya, ini tidak boleh terjadi lagi.
6. Dinas kebersihan
Berperan memerintahkan tempat-tempat umum untuk menjaga kebersihan terutama tempat yang banyak genangan airnya agar tidak menjadi breeding place nyamuk.
7. Dinas Pendidikan
Dalam melakukan program pemberantasan penyakit Malaria di suatu wilayah perlu adanya kerjasama yang baik dengan berbagai sektor yang terkait. Misalnya : Dinas Kesehatan bekerjasama demgan sector pendidikan, yang dalam hal ini adalah Dinas Pendidikan. Hal ini dapat menjadi dasar untuk melakukan penanggulangan penyakit malaria di tingkat sekolah. Program Unit Kesehatan sekolah yang dimiliki oleh Dinas Pendidikan dapat menjadi sasaran yang tepat dalam melakukan kegiatan penanggulangan penyakit malaria. Contohnya yaitu di daerah Nusa Tenggara Timur, program pemberian obat malaria artesdiaquin bagi anak sekolah yang diawasi oleh pihak sekolah masing-masing.
8. Dinas Perkebunan
Peranan Dinas Perkebunan dalam pemberantasan penyakit malaria, antara lain:
a. Membersihkan tempat yang berpotensi sebagai sarang nyamuk vektor malaria,
b. Melakukan pemantauan tanaman yang tumbuh di daerah perkebunan agar tidak terdapat tanaman liar yang dapat menjadi sarang nyamuk Anopheles,
c. Penataan tanaman perkebunan (mengatur jarak tanam) dan membatasi jenis tanaman yang ada diperkebunan sehingga dapat mengurangi habitat nyamuk Anopheles.
9. Dinas Pekerjaan Umum
Dalam hal ini DPU mempunyai peran yang tidak kalah penting yaitu dengan melakukan pengeringan genangan air. Dengan begitu akan mengurangi breeding place bagi nyamuk malaria.
10. Dinas Perikanan dan Kelautan
Peran Dinas perikanan dan kelautan dalam maslah ini adalah dengan penebaran ikan tempat penampungan air penduduk. Hal ini juga akan memutus rantai perkembangbiakan nyamuk anopheles sebagai vector penyakit malaria.
11. Dinas Transmigrasi
Dinas transmigrasi memiliki peran penting dalam memastikan kesehatan calon transmigran, terutama transmigran yang berasal dari wilayah endemis malaria. Para transmigran yang akan transmigrasi harus melalui tahap pemeriksaan kesehatan.
B. PD3I
1. Masyarakat
Masyarakat terutama ibu-ibu yang memiliki bayi atau balita yang ingin memberikan imunisasi kepada bayi dan balitanya dapat datang secara aktif datang ke Posyandu, Pustu, Polindes, Puskesmas, RSUD yang tersebar.
2. Kepala Dinas Kesehatan
Pelatihan program imunisasi untuk mendukung kualitas pelayanan imunisasi diperlukan peningkatan kualitas sumberdaya tenaga yang handal.
3. Bidang P2P ( Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit) pada Dinas Kesehatan
Pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas agar mampu melakukan pelayanan imunisasi yang bermutu. Sedangkan tujuan khususnya adalah meningkatkan pengetahuan tentang penyakit P3DI dan jenis-jenis vaksin. Meningkatkan pengetahuan tentang penanganan peralatan rantai Vaksin. Meningkatkan pengetahuan tentang penyuntikan yang aman. Meningkatkan pengetahuan tentang Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI). Meningkatkan pengetahuan tentang screening TT. Meningkatkan ketrampilan dalam pelaksanaan pelayanan imunisasi dan pencatatan pelaporan.
4. Posyandu dan PKK
Kegiatan posyandu yang dilakukan di masing-masing wilayah yang lebih sempit merupakan pelaksana program Kesehatan Ibu dan anak di masyarakat. Setiap desamemiliki kader posyandu yang berfungsi mensosialisasikan dan melaksanakan program KIA, salah satunya yaitu kegiatan imunisasi pada balita.Organisasi PKK dapat digunakan sebagai wadah para ibu untuk saling bertukar pengetahuan dan pengalaman mengenai pentingnya imunisasi. Dalam kegiatan ini peran kaderkesehatan sangat berpengaruh untuk mensosialisasikan pentingnya kegiatan imunisasi.
5. Petugas Kesehatan
a. Melakukan pengobatan
b. Mencatat dan melaporkan setiap kasus PD3I ke Puskesmas / Dinas Kesehatan setempat
c. Pastikan status imunisasi PD3I penderita telah tercatat.
d. Menanyakan pada keluarga penderita apakah ada penderita PD3I lain di wilayahnya
e. Jika terdapat kasus, keluarga disarankan untuk membawa penderita PD3I ke Puskesmas / pelayanan kesehatan setempat.
제왕카지노 제왕카지노 planet win 365 planet win 365 카지노사이트 카지노사이트 happyluke happyluke fun88 soikeotot fun88 soikeotot 카지노사이트 카지노사이트 betway login betway login 카지노 카지노 rb88 rb88 387
BalasHapus